Pages

Thursday, October 9, 2014

Ngoreksi Cuy

Ngoreksi, yupz... satu kata yang ga jarang dipikirkan oleh seorang pengajar. Ngoreksi yang biasanya identik ama yang namanya tugas, ujian, kuis dan sejenisnya.

Ngoreksi buatku juga sama aja sih,
bedanya kalo ini ngoreksi via email. Sama, yang dikoreksi itu tugas maupun kuis dari mahasiswa. Sebagai seorang asisten dosen, kerjaan seperti ini sudah jadi makanan tiap hari karena udah jelas banyak yang ngumpulin dan jelas juga tiap minggu kan dari kita sendiri (dosen & timnya) ngasihin tugas yang jumlahnya bervariasi, mulai dari yang sedikit sampai yang bajibun banyak.

ga sedikit sih mahasiswa yang pada bilang terlalu banyak, padahal itu baru tugas. kirim juga via email, termasuk udah diketik, lebih mudah lagi kalo yang buatnya pake copas. gampang to... nah, coba bayangin deh tugas banyak banget tapi tinggal copas, dalam sekejap aja udah bisa selese.

Urusan tugas yang kaya gitu gampang, kan. Nah, yang bikin greget tu pas kalo suruh ngirimnya itu. Format pengiriman yang mungkin bagi mereka jadi hal sepele, padahal bagi para korektor atau koreksi tu jadi salah satu penentu. ya, penentu pengoreksian, karena dari kesesuaian format penulisan, pengoreksian juga lebih mudah.

Bukan hanya memudahkan korektor, tapi juga memudahkan mahasiswa itu sendiri. Memudahkan bila terjadi kesalahan pengoreksian dan melakukan komplain. Satu manfaat jika format pengirimannya sesuai yaitu mudah untuk mencari file yang sudah diunduh sebelumnya dan mudah untuk mengetahui apakah sudah terkoreksi ataukah luput dari pengoreksian.

Salahanya, tidak jarang dari mahasiswa yang tidak menghiraukan hal itu saat dijelaskan dengan berbagai alasan, dan saat mereka komplain mereka sendiri yang akan mendapat kesulitan karena format pengirimannya kurang sesuai.

So, diharapkan sih bisa disesuaikan agar saat pengoreksian juga sesuai.

0 comments:

Post a Comment

 

Blogger news

Blogroll

About